-->

Perbedaan antara will dan want

Posting Komentar

Perbedaan will dan want


Will dan want merupakan to be yang digunakan untuk sebuah kalimat perencanaa yang akan terjadi di masa mendatang.

Meskipun keduanya sekilas memiliki arti yang sama yaitu sebuah keinginan, tapi keduanya digunakan dalam keadaan yang berbeda.

Perbedaan will dan want

Will (akan) digunakan untuk sebuah harapan yang dinginkan untuk terjadi atau berharap untuk sebuah kejadian di masa mendatang.

Sedangkan want (mau) digunakan untuk keinginan mendapatkan sesuatu benda yang bisa terjadi saat setelah mengatakannya alias bukan harapan.

Gampang aja sih sebnarnya, karena dalam bahasa Indonesia kata ‘’akan’’ dan ‘’mau’’ kan bisa dibedakan menurut kontesnya. ‘’Akan’’ dalam bahasa Indonesia, memang hanya digunakan untuk sebuah harapan.

Contoh

Sayak akan ke sana (I will be there).

Kalimat di atas itu baru berupa perencanaan yang penuh harapan.

Harapannya semoga bisa sampai di sana dengan selamat. Kan, bisa saja terjadi kecelakaan, toh.

Saya mau makan ayam goreng. (I want to eat fried chicken).

Pada kalimat ''saya mau makan ayam goreng'', berarti itu sebah perencanaan yang bisa dikerjakan saat itu juga. Kenapa?

Karena ayam gorengnya ada di meja. Tinggal kamu masukkan ke mulut. Selesai. Kamu bisa mendapatkannya saat setelah mengatakannya.

Sedangkan pada kalimat ''saya akan ke sana'', ada resikonya, yaitu, siapa tau aja ada halangan di jalan.

Terlihat kan, perbedaannya?

Yang jelasnya, will biasanya digunakan dalam kalimat yang bergantung pada nasib, sedangkan want tidak bergantung pada nasib.

Karena will digunakan atau dikatakan ketika harapan itu masih buram, atau bahkan belum tentu terjadi.

Sedangkan want, apa yang kita mau, bisa kita dapatkan segera. Kenapa? Karena bendanya sudah ada di depan mata.

Misalnya kamu berada di dalam supermarket, dan mau beli ice cream, tentu kamu tidak boleh mengatakan, ‘’I will an ice cream.’’ Cocoknya kamu bilang. ‘’I want an ice cream.’’

Kenapa?

Karena ice creamnya ada di Super Market itu, dan kamu bisa membelinya saat itu juga.

Beda jika kamu berangan-angan untuk jadi polisi, sementara kamu baru berumur 7 tahun, tentu tidak cocok kalau mengatakan ‘’I want to be a police man.’’ Baiknya, ‘’I will be a police man.’’

Intinya, will itu digunakan untuk mengungkapkan keinginan yang berupa harapan dan dalam bahasa Indonesia kata yang sering digunakn untuk mengungkapkan harapan ialah kata ‘’akan’’. 

Jadi perlu dingat bahwa ketika hendak mengatakan keinginan dalam bentuk kata ‘’akan’’ maka gunakan ‘’will’’.

Dan saat hendak mengatakan keinginan mendapatkan sesuatu benda dan bahasa Indonesianya ialah ‘’mau’’, maka gunkan ''want''.

Contoh kalimat Will (akan) sebuah harapan

Untuk mebuat kalimat dalam bentuk keinginan menggunakan will, ada tiga bentuk yang bisa digunakan yaitu:

Dalam bentuk kalimat positive

I will be a doctor when I grow up (saya akan menjadi dokter ketika saya besar nanti).

Jadi pada kalimat di atas merupakan harapan atau cita-cita yang ingin diraih di masa mendatang.

Dalam bentuk kalimat negative

Untuk mebuat kalimat negative, hanya perlu menambahkan not setelah to be will.

I will not be a doctor when I grow up (saya tidak akan menjadi dokter ketika saya besar nanti).

Dalam bentuk kalimat interrogative

Untuk mebuatnya dalam bentuk kalimat tanya, hanya perlu membawa to be ke depan, atau menjadi awal kalimat

Will you be a doctor when you grow up (akankah kamu menjadi dokter ketika kamu besar nati).

Contoh kalimat Want (mau) menginginkan sesuatu

Jadi to be want digunakan untuk menyatakan kemauan terhadap sesuatu benda dan itu bisa langsung dikerjakan atau bisa langsung didapatkan saat setelah mengatakannya.

Dalam bentu kalimat positive

Saya mau menulis surat untuknya (I want to write him a letter).

Kalimat di atas jelas banget bahwa, itu bukanlah sebuah harapan melainkan bisa dikerjakan segera.

Misalnya kalau kamu mau menulis surat, maka tinggal ambil kertas dan pulpen, tulis dan jadilah.

Dalam bentu kalimat negative

Untuk mebuatnya menjadi kalimat negative, tinggal tambahkan not setelah to be want.

Saya tidak mau menulis surat untuknya (I want not to write him a letter).

Dalam bentuk kalimat interrogative

Untuk membuat kalimat tanya, hanya perlu menambahkan kata do di awal kalimat.

Apakah kamu mau menulis surat untuknya? (Do you want to write him a letter?).

Oh iya, untuk kalimat tanya menggunakan want, jangan pernah hanya dengan membawa ke depan to be want-nya. Karena itu bisa menjadi sebuah harapan. 

Misalnya: want you to write him a latter? 

Arti kalimat itu berupa harapan dan tidak cocok. Kalau memang mau mebuat pertanyaan hanya perlu menambah kata do di awal kalimat. Dan jika tanpa menggunakan do, maka gunakanlah will seperti pada contoh kalimat di bawah.

Will you write him a latter?

Kalimat di atas merupakan harapan jadi baiknya pakai  to be will

Kesimpulannya

Ketika kalimat menggunakan will, maka kalimat itu akan bergantung dengan harapan akan takdir, sedangkan jika kalimat menggunakan want, maka kalimat tersebut akan menyatakan sebuah kemauan yang bisa dikerjakan segera atau bisa didapatkan bendanya saat setelah mengatakannya.

Terima kasih dan semoga artikel ini dapat bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Oh ya jangan lupa berlanganan artikel supaya bisa mendapatkan update dari blog ini secara rutin.  


OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter