-->

Penggunaan WOULD dalam bentuk kalimat tanya

Posting Komentar
Would merupakan bentuk past/lampau dari will. Dalam bahasa Indonesia keduanya berarti akan. 

Pertanyaannya, kok kata "akan" bisa jadi past? 

Kita di Indonesia, yang namanya akan itu semuanya future/perencanaa, bukan?

Contoh

Saya akan makan yang banyak. Saya akan minum banyak. Saya akan pergi ke pasar. 

Semua kalimat itu bentuk perencanaan, toh?

Terus, bagaimana caranya akan perencanaan menjadi akan dalam bentuk masa lalu?  Berikut penjelasannya.

Would ini berupa kata bantu untuk mengukapkann kejadian "akan" dalam bentuk past. Di mana kalimat yang menggunakan would adalah kalimat yang hanya dan telah menjadi sebuah perencanaan

Selain daripada itu, would merupakan kalimat pengandaian. Maka dari itu, kalimat yang menggunakan  kata bantu would selalu mengunakan if (andaikan/seandainya/karena) untuk menghubungkan keterangan tambahan dari pokok kalimat, seperti; anak kalimat, frasa, dan klausa. 

Dan mengenai keterangan tambahan pada kalimat yang mengunakan auxiliary would, biasanya bebas posisinya. Kadang keterangan tambahannya di depan kadang pula di belakan. Seperti pada contoh kalimat berikut.

Jika kita tida putus, kita akan punya keluarga kecil.

Kita akan punya keluarga kecil, jika kita tidak putus. 

Pada kalimat di atas jelas bahwa, kedua orang itu sudah menjadi mantan. Tapi, dia ketemu lagi. Dan terlintaslah pemikiran yang membicarakan sebuah kejadian yang hanya telah menjadi sebuah perencana. 

Jadi begitulah gambaran dari pengunaan kalimat yang menggunakan auxiliary would dalam bentuk kalimat positif. 

Bagaiman jika kalimat itu diubah menjadi kalimat negatif?

Gampang aja balik kejadian itu menjadi sebuah perencanaan yang gagal jika kejadiannya sukses. Namun bila kejadiannya sukses balik menjadi sebuah perencanaan yang gagal. 

Maksudnya?

Maksud saya serti ini.

Jika kita putus, kita tidak akan punya keluarga kecil.

(If we break up, we would not have a small family)

Kita tidak akan punya keluarga kecil, jika kita tidak putus. 

(We would not have a small family,  if we break up)

Pembicaraan itu dilakukan oleh anggota keluarga kecil yang telah menikah. Tapi dia mengandaikan, apabila ketika tidak menikah 2 tahun lalu, mereka tidak akan menjadi sebuah keluarga yang punya satu anak perempuan.

Itu tadi cara membuat kalimat negatif menggunakan auxiliary would dalam bahasa Inggris. Dan, selanjutnya saya akan bahas mengenai cara membuat kalimat tanya menggunakan auxiliary would.

Carra Membuat Kalimat Tanya Menggunakan Auxiliary COULD dalam Bahasa Inggris 

Jika kamu sudah paham mengenai cara membuat kalimat positif dan negatif menggunakan auxiliary would, tentu membuat kalimat tanya akan sangat mudah. 

Syarat simpel dalm mebuat kalimat tanya menggunakan auxiliary would ialah hanya dengan menukar posis would dan subjek

Rumus pola kalimat tanya dengan auxiliary would 

(Auxiliary + S + P + O + K) 

Contoh: 

We would have a small family,  if we not break up. 

Jikan subjek dan auxiliary ditukar maka kalimat positif di atas akan menjadi kalimat tanya seperti ini.

Would we have a small family, if we not break up?
(Akankah kita punya keluarga kecil, jika kita tidak putus?)

Kalimata, "Would we have a small family, if we not break up?" adalah kalimat tanya yang merupakan pertanyaan pegandaian yang berbentuk past.

Would adalah auxiliary, we adalah subjek, have adalah predikat, a small family adalah objek, if adalah kata penghubung, we not break up adalah klausa. 

Jadi begitulah kura-kura dalam membuat kalimat akan dalam bentuk masa lampau.

Cara Menjawab Kalimat Tanya yang Menggunakan Auxiliary WOULD

Untuk mejawab kalimat tanya menggunakan auxiliary would ada dua pilihan, yakni; yas dan no atau positf dan negatif. 

Cara menjawab kalimat tanya menggunakan auxiliary WOULD dengan kalimat positif

Terlebih dahulu buat kalimat tanya itu menjadi kalimat posif lalu tambahkan frasa; yes, di awal kalimat.

Cara mengubah kalimat tanya menjadi kalimat positif ialah hanya dengan  menukar posisi subjek dan auxiliary-nya, yakni; subjek dibawa kembali ke depan.

Would we have a small family, if we not break up? ---) kalimat tanya
We would have a small family, if we not break up. ---) kalimat positif

Rumus menjawab kalimat tanya would dalm bentuk positif 

(Yes + Kalimat positif)

Would we have a small family, if we not break up? (Pertanyaan)
Yes, we would have a small family, if we not break up. (Jawaban)

Bolehkah jika jawaban itu dipendekin, kayaknya  terlalu panjang, deh.

Boleh. Apasih yang enggak buat kamu?

Jawabnya kayak gini juga bisa: Yes, we would, if we not break up.

Jawabnya juga bisa kek gini: Yes, if we not break up.

Atau seperti ini: Yes, we would.

Jawaban iri kata: Yes.

Cara menjawab kalimat tanya menggunakan auxiliary would  dalam bentuk negatif

Untuk menjawab kalimat tanya yang datanya dari would dalm bentuk negatif, terlebih dahulu kalimat tanya diubaha menjadi kalimat negatif dan lalu tambahakna frasa: no, di awal kalimat

Cara mengubah kalimat tanya menjadi kalimat negatf ialah dengan menukar posis sebjek dan auxiliary-nya lalu tambahkan not setelah auxiliary.

Would we have a small family, if we not break up? ---) kalimat tanya
We would not have a small family, if we break up. ---) kalimat negatif 

Rumus dalam menjawab pertanya would dalam bentuk negatif

(No + kalimat negatif)

Would we have small family, if we not break up?

No, we would not have small family.

Jawabnya kek gini juga bisa: No we would not have.

Atau seperti ini: No, we would not.

Jawaban iri kata: No.

Jadi sampai di sini dulu kalimat pembahasan would dalam membuat kalimat tanya. Semoga dapat dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih dan sampai jumapa di artikel selanjutnya.


OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter