- |
Mengenai
pengertian to be, admin telah membahasnya di artikel sebelumnya. So, bagi kamu
yang belum terlalu paham mengenai to be kamu bisa membaca di sini; penggunaan to be dalam bahasa Inggris.
Dalam
membuat kalimat dengan memakai to be terkadang ada yang masih suka bingung, baiknya
pakai to be atau tidak enggak, sih? Penggunaan to be sebenarnya sangat simple jika untuk membuat kalimat sederhana yang disebut sebagai to be verbs.
Dan, apa itu to be verb? Baiklah akan diuraikan secara ngaco ala
admin. Hehehe.
To
berarti akan, be berarti menjadi, dan verb berarti kata kerja. So, bila disatukan menjadi to be verb adalah pola kalimat yang akan menceritakan sebuah identitas dan sifat sebuah benda, meliputi; pekerjaan, nama, warna, bau, tampilan, berat, dan mungkin banyak lagi yang tidak admin sebutkan.
Saat membuat kalimat, to be verb ada dua ketentuan yang perlu kamu ketahui.
Pertama: To be verb digunakan untuk menceritakan tentang identitas si subjek.
Kedua: To
be verb digunakan untuk menceritakan tentang sifat si subjek.
Dan akan admin jelaskan secara terpisah di bahwa ini:
To be verb yang menceritakan tentang identitas si subjek.
To be
verb yang menceritakan tentang identitas si subjek adalah pola kalimat yang menceritakan tentang peran si subjek. Biasanya membahas tentang kata
benda yang meliputi; pekerjaan, jumlah, nama dan bentuk, pada benda. Pola kalimatnya seperti ini: S+TO BE+ARTICLE+KATA BENDA.
Contoh:
Kata
benda untuk teacher pada kalimat positif
I am a teacher/saya adalah seorang guru.
Di
kalimat itu menceritakan tentang pekerjaan seseorang. I selaku subjek, am adalah
to be yang digunakan, a adalah article, dan teacher adalah kata benda atau kata
ganti dari benda yang berjenis manusia.
Apakah
teacher adalah kata benda?
Yap, tentu saja teacher adalah kata benda. Masih ingatkan posting-an kemarin yang menjelaskan bahwa, setiap yang
memiliki bentuk adalah benda. Dan teacher adalah benda yang berbentuk manusia dan manusia adalah
benda. Seandainya kamu masih bingung dengan ini, kamu boleh membaca artikel Penggunaan kata benda dalam bahasa Inggris
Contoh
kalimat positif pada to be verb yang membahas tentang identitas sebuah benda.
I am a
writer
She is a
writer
He is a weriter
They are
the writers
We are
the writers
Marya is
a writer
You are a writer
Yang
perlu diperhatikan dalam membuat kalimat to be verb yang membahas tentang
identitas ialah, jumlah sebuah benda.
Agar kalimatnya tidak rancuh gunakan article yang tepat. Untuk kamu
yang masih samar-samar dengan article kamu bisa membaca artikel yang ini, Cara menggunakan article dalam bahasa inggris.
Untuk negative pada kalimat to be verb yang membahas tentang identitas.
Membuat kalimat to be verb yang membahas tentang identitas sebuah benda, tentunya bisa
diubah menjadi kalimat negative atau kalimat ingkar, yang berarti "tidak/bukan".
Pola kalimatnya, hanya dengan menambahkan not setelah to be. Atau struktur kalimatnya seperti ini: S+TO BE+NOT+ARTICLE+KATA BENDA.
She is
a teacher adalah kalimat positive
Lalu
ketika hendak mengubahnya menjadi kalimat negatif, tinggal tambahkan not setelah
to be. Ingat not diletakkan setelah to be. Ok?
She is
not a teacher.
You are
not a teacher.
He is not
a teacher.
They are
not the teachers.
We are
not the teachers.
Mary is
not a teacher.
Sampai di sini, paham?
Good! Karena sudah paham, jadi boleh lah kita lanjut, ok?
Kalimat to be verb untuk identitas sebuah benda dapat diubah menjadi kalimat interrogative.
Karena
bisa diubah menjadi kalimat negatif, tentu boleh juga dong diubah menjadi
kalimat interrogative alias bentuk tanya. Membuat pertanyaan pada kalimat to be
verb cukup mudah hanya dengan memindahkan to be ke depan, dan lalu memberikan tanda tanya (?) di akhir
kalimat.
Sh is
a teacher adalah kalimat positive.
Dan
ketika hendak mengubahnya menjadi kalimat interrogative, maka tinggal mengangkat to be
is ke depan dan lalu tambahkan tanda tanya (?) di akhir kalimat:
Is she a
teacher?
Artinya, to be is yang berfungsi menjadi alat penanya pada kalimat itu. Dan, ketika struktur kalimat berubah seperti ini, maka arti dari to be (am, are dan is), bukan
lagi berarti "adalah". Karena berada di depan, maka ia berarti "apakah". Tanda kutip,
ketika to be berada di depan maka bukan lagi berarti adalah melainkan berarti
apakah. Ok, deal?
Contoh
dalam kalimat.
Is she a
teacher?
Is he a
teacaher?
Am i a
teacher?
Are
they teh teachers?
Are we the
teachers?
Is Marya
a teacher?
Are you a
teacher?
Sampai di sini, tidak ada yang ngeganjal, toh? Misalnya ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar. Atau barangkali ada masukan untuk admin, bisa di uraikan di bawah. Ingat berbagi itu menyenangkan.
Karena semuanya telah mengerti pembahasan akan dilanjutkan, ok?
To be verb yang menceritakan tentang sifat sebuah benda.
T o be
verb yang fungsinya menceritakan tentang sifat sebuah benda, tentunya akan berbeda dengan to verb yang menceritakan tentang identitas sebuah benda. Bedanya di mana? Pola kalimatnya.
Karena
akan membahas tentang sifat, maka yang akan menjadi pembahasan adalah sifat
benda. Dan kita tahu bahwa secara logika sifat itu tidak memiliki jumlah bilangan atau tidak dapat dihitung. Secara garis besar, sifat itu tidak dapat dihitung.
Misalnya sifat orang itu, "lucu". Kata lucu kira ada jumlahnya atau
tidak?
Sifat tidak akan bisa diketahui jumlahnya. Maka oleh karenanya, saat membuat
kalimat to be verb yang menceritakan tentang sifat, kamu tidak perlu memakai article (a,
an, dan the) di depan kata sifat tersebut juga tidak perlu menambahkan huruf s di akhir kata.
Kata sifat tidak perlu dihitung. Tidak
ada jamak, tidak ada tunggal. Ok? So, tidak perlu menggunakan article, tidak perlu menambah huruf s ketika subjek yang
digunakan adalah subjek jamak.
He is
funny. Subjek-nya tunggal.
They are
funny. Subjek-nya jamak.
Pada
kalimat kedua tidak ada perubahan pada kata sifat tersebut. Kata sifat
tidak boleh diubah-ubah. Iya, kapan kamu ubah akan menjadi kata benda.
Misalnya, funny adalah kata sifat ketika kamu mengubahnya menjadi funnies. Maka artinya
telah menjadi kata benda yang berarti orang-orang lucu.
Nah,
ketika kata funnies dibuat kalimat, kamu harus menggunakan to be verb yang menceritakan
tentang identitas si subjek.
They are
the funnies/mereka adalah orang-orang lucu.
Tentu
beda penulisannya jika kita menggunakan pola to be verb yang menceritakan
tentang sifat. Kalimat itu akan seperti ini:
They are
funny/mereka adalah orang-orang lucu..
Artinya
sama, tetapi penulisannya harus pada tempatnya masing-masing. Jelas?
Kalimat to be verb yang membahas tentang sifat, akan selalu diarahkan hanya pada sifat benda. Maka, dalam membuat kalimatnya, tidak diperlukan article di dalamnya. Seperti yang kita tahu bahwa, article itu berfungsi untuk
mengidentifikasi jumlah benda. Sedangkan sifat tidak perlu dijumlahkan.
Sifat itu tidak memerlukan hitung-hitungan. Tidak ada orang yang mengatakan dia itu memiliki
sifat malu 9 persen. Atau jumlah sifat malu-nya di angka sembilan. Orang akan langsung
mengatakan, "dia itu pemalu." Atau seperti ini: Dasar manusia pemalu!
Cara menentukan kata sifat pada kata benda.
By the
way, apakah manusia itu benda?
Bagus,
jawaban kamu benar. Hehehe. Yap, manusia itu benda.
Dan, manusia adalah benda yang memiliki beberapa sifat di antaranya: lucu, pandai, bodoh dll
So,
jangan bingung lagi, ya! Admin tidak ingin mendengar suar hatimu yang berkata seperti ini: Ini kata benda apa kata sifat, sih?
Biasanya ada yang
sering bingung seperti itu. Jujur admin juga seperti itu, dulu. Hehehe.
Bukan
begitu caranya. Untuk menentukan apakah ini kata sifat/adjektiva atau kata
benda/nouns, mudah saja. Pastikan dulu bahwa, ini adalah kata benda
yang sifatnya seperti ini. Setelah kamu tahu bendanya bersifat seperti apa, maka tentu kamu bisa mengetahuinya, yang mana kata bendanya yang mana kata sifatnya.
Contoh
ini manusia sifatnya periang alias benda yang sifatnya periang.
Ketika
hendak membahas bendanya atau manusianya maka gunakan pola kalimat to be verb
yang membahas tentang identitas. Atau simak contoh di bawah:
He is a
people/dia adalah seorang manusia.
Terus, ketika hendak membahas sifatnya, maka gunakan pola kalimat to be verb yang
membahas tentang sifatnya. Kamu bisa membuat kalimatnya seperti ini:
Manusia
yang sifatnya periang:
He is
funny/dia adalah orang yang periang.
Bedanya
ada pada pola kalimat yang digunakan:
Kalimat, he is a people. Menggunakan pola kalimat S+TO BE+ARTICLE+KATA BENDA.
Dan pada
kalimat, he is funny. Menggunakan pola kalimat S+TO BE+KATA SIFAT. (tidak
menggunakan article)
Karena
kata sifat diperoleh dari kata benda yang memiliki sifat. Dan saya rasa semua
benda memiliki sifat, toh? Maka dari itu, kamu sudah seharusnya tidak perlu susah membedakan mana yang benda mana yang sifat.
Pola kalimat to be verb yang membahas tentang kata sifat akan seperti ini:
S+TO BE+KATA SIFAT.
He is
funny.
They are
funny.
Sh is
funny.
We are
funny.
I am
funny.
Marya is
funny.
You are
funny.
Pada
contoh kalimat di atas terlihat begitu simple, tapi ketika tidak memahami caranya maka akan tetap saja sulit untuk membuatnya. So, setelah ini admin harap kamu tidak lagi keliru. Ingat saja bagian ini: Untuk kalimat yang ada kata sifatnya, maka gunakan subjek tambah to be tambah kata sifat. Jadi deh.
Misalnya
air itu panas.
The water is hot. Air yang dimaksud, sifatnya
panas atau benda yang dimaksud sifatnya panas.
Ok, sampai di sini masih aman?
Good!
To be
verb yang membahas tentang sifat sebuah benda ini juga dapat dijadikan kalimat
negatif, loh. Pola kalimatnya hanya menambah kata not setelah to be.
S+TO BE+NOT+KATA SIFAT (KS)
Contoh:
Kalimat
positif: He is smart/dia adalah orang pintar
Ketika hendak mengubahnya menjadi kalimat negative, maka hanya perlu menambahkan not di depan to be.
He is not
smart.
She is
not smart.
They are
not smart.
We are
not smart.
Maria is
not smart.
Yo are
not smart.
I am not smart.
Dan untuk membuat kalimat interrogative pun hanya dengan mengedepankan to be. Dan lalu menambahkan tanda tanya (?) di akhir kalimat.
Contoh kalimat positif: He is funny. dapat berubah menjadi kalimat tanya sebagai berikut:
Is he
funny?
Is she
funny?
Are they
funny?
Are we
funny?
Is Marya funny?
Am i
funny?
Kesimpulan:
Ketika membuat kalimat to be verb, yang perlu diperhatikan adalah kalimat
itu akan membahas tentang "apa". Apakah identitas atau sifat? Bila kalimatnya membahas identitas kata benda maka gunakan pola kalimat to be
verb yang membahas tentang identitas kata benda: S+TO BE+ARTICLE+KATA BENDA (KB).
Dan, bila kalimatnya membahas tentang kata sifat sebuah benda, mak gunakan pola kalimat to be verb yang membahas tentang sifat. S+TO BE+KATA SIFAT (KS).
Sumber referensi www.talkenglis.com
Oke,
sampai di sini dulu. Semoga apa yang admin jelaskan di atas dapat dipahami dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Aminnn!
Posting Komentar
Posting Komentar